Jumat, 08 Juli 2011

Asam Urat

ak mau bahas As Urat coz, pnasaran n mamaku As Uratnya tinggi,,,
kira2 knapa ya As. Urat jadi masalah di tubuh kita ?
dari pda ngira2 doang mending kita baca bahasannya
xixixixixix ^_^

Sumber :

  • http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/64-asam-urat.html
  • http://www.metris-community.com/pantangan-diet-asam-urat-dan-pengobatannya/


Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

Gejala Asam Urat

  • Kesemutan dan linu
  • Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
  • Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat

  • Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
  • Kontrol makanan yang dikonsumsi.
  • Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)

  • Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
  • Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
  • Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
  • Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
  • Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
  • Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis.
  • Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.
  • Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.

Diet Asam Urat dan Pengobatannya – Menjalankan pengobatan asam urat secara alami

Bagi penderita asam urat akut maupun kronis sebaiknya melakukan diet asam urat untuk pembatasan makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi, cukup kalori (sesuai dengan kebutuhan tubuh) tinggi karbohidrat, rendah kalori, rendah lemak, tinggi cairan dan tanpa alkohol.
  • Diet normal biasanya 600-1000 mg purin perhari sedangkan bagi penderita asam urat harus mengurangi kadar purin hingga kadar konsumsi sekitar 100 – 150 mg purin.
  • Dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran yang tidak mengandung purin minimal 300 gr per hari kecuali asparagus, kacang polong, buncis, kembang kol, bayam dan jamur agar tetap dihindari.
  • Untuk meningkatkan memacu pembuangan asam purin melalu urin maka sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat komplex seperti nasi, singkong, roti, ubi tidak kurang dari 100 gr / hari.
  • Sebaiknya hanya mengkonsumsi protein yang bersumber dari protein nabati dengan aturan maksimal 1 gr / kg berat badan perhari atau kira-kira 50-70 gr/harinya
  • Memperbanyak minum air putih minimal 2.5 liter atau 10 gelas perhari dan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing dan jambu air

Kandungan Purin yang perlu diketahui untuk pengobatan asam urat

Penyebab utama terjadinya asam urat karena meningkatnya kadar purin dalam tubuh merupakan yang berasal dari bahan makanan yang kita konsumsi berupa sayur-sayuran, buah-buahan (bahan nabati) maupun makanan yang bersumber dari lauk pauk (bahan hewani). Agar kadar purin dapat terkontrol maka sangatlah perlu untuk mengetahui bahan makanan apa saja yang termasuk makanan rendah purin ataupun bahan makanan tinggi purin 


Solusi untuk menangani asam urat adalah dengan cara melakukan pengobatan, baik secara medis maupun terapi tradisional hingga kadar asam urat kembali normal namun langkah awalnya adalah dengan mengetahui makanan pantangan yang dapat memicu meningkatnya asam urat serta mengatur pola makan untuk diet asam urat maka kadar asam urat dalam tubuh dapat terkontrol.

Unsur Hara


Tugas Anatomi fisiologi tumbuhan

Nama       : Kartika Oktavia
Jurusan   : Biologi
Sumber :


1. Nitrogen
Fungsi :
«  Meningkatkan pertumbuhan tanaman
«  Meningkatkan  kadar protein dalam tanah
«  Meningkatkan tanaman penghasil dedaunan seperti sayuran dan rerumputan ternak
«  Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam tanah

Akibat kekurangan  :    
«  Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan. 
«  Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil.
«  Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun .
«  Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya.
«  Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.

Akibat kelebihan :
«  Kelebihan Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, White Stripe dan
«  Berkurangnya buah jadi.



2. Fosfor
Fungsi :
«  Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.
«  Merangsang pembungaan dan pembuahan.
«  Merangsang pertumbuhan akar.
«  Merangsang pembentukan biji.
«  Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.

Akibat kekurangan  :    
«  Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun.
«  Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
«  Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang.

 Akibat kelebihan :
«  Sulit menyerap unsur hara mikro terutama besi, tembaga, seng.
«  Tidak terlihat secara fisik pada tanaman.

3. Natrium
Fungsi :
«  Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.
«  Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
«  Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
«  Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
«  Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.

Akibat kekurangan  :    

«  Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati.
«  Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil.
«  Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan.
«  Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur.

fitohormon


Cara Kerja Hormon Pada Tanaman
1.       Auksin
Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis.
Kelebihan auksin akan sering mengakibatkan proliferasi akar.
Kekurangan auxin mengakibatkan tumbuhan akan tidak responsif terhadap arah datangnya sinar (tidak tumbuh ke arah sinar). Akibatnya, tumbuhan akan lebih cepat mati karena tidak dapat berfotosintesis dengan baik.

2.       Giberelin
Kerja giberelin adalah untuk memacu aktivitas enzim-enzim hidrolitik pada proses perkecambahan biji-biji serealia. Pada proses perkecambahan ini diperlukan suatu enzim yang mampu menghidrolisis pati menjadi gula.
Giberelin yang berdifusi ke lapisan aleuron, dan fitohormon tersebut memacu sel-sel aleuron untuk membuat enzim hidrolitik ( amilase, protease b glucase, fosfatase, dan lain-lain ). Enzim-enzim hidrolitik tersebut kemudian berdifusi ke endosperm dan merubah molekul-molekul makro yang disimpan di endosperm menjadi gula, asam-asam amino, nukleotida, dan lain-lain. Zat-zat inilah yang kemudian berperan menjamin pertumbuhan dari embrio biji tersebut.
Kelebihan dan kekurangan giberelin
- pembungaan terganggu, pematangan buah terganggu
- buah berukuran lebih kecil
- kekerdilan pada tanaman
- pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat

3.       Sitokinin
Kerja Sitokinin yaitu dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin juga dapat menunda penuaan daun, bunga, dan buah dengan cara mengontrol dengan baik proses kemunduran yg menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Hormon Sitokinin diproduksi pada akar.
Sitokinin sering juga disebut dengan kinin, merupakan nama generik untuk substansi pertumbuhan yang khususnya merangsang pembelahan sel (sitokinesis). Kinin disintesis dalam akar muda, biji dan buah yang belum masak dan jaringan pemberi makan (misalnya endosperm cair). 
Kelebihan sitokin akan mempercepat pembelahan sel.

4.       Etilen
Kerja Etilen mampu memecahkan klorofil pada buah yang masih muda hingga mengakibatkan merah atau orange, karna klorofil telah tereduksi oleh gas etilen.
Akibat kelebihan etilen akan menghalangi pertumbuhan tanaman (menghambat pemanjangan tanaman).

5.       Asam Absisat
Cara kerja asam absisat : tumbuhan menghasilkan ABA untuk maturasi biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan. ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi lingkungan yang "mencekam" seperti kekeringan. Hormon ini dapat menutup stomata pada daun dengan menurunkan tekanan osmotik dalam sel dan menyebabkan sel turgor. Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang disebabkan oleh transpirasi melalui stomata dapat dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin.
Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar. Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi. Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar. Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder Hormon yang dihasilkan pada tunas terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan primordia daun menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama musim dingin. ABA juga akan menghambat pembelahan sel kambium pembuluh.
Kelebihan asam absisat akan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil.
Kekurangan asam absisat akan membuat tumbuhan cepat mengalami kekeringan.

6.       Asam Traumalin
Cara kerja asam traumalin
Asam traumalin merupakan hormon hipotetik, yaitu gabungan beberapa aktivitas hormon yang ada (auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan asam absisat). Apabila tumbuhan mengalami luka atau perlukaan karena gangguan fisik, maka akan segera terbentuk kambium gabus. Pembentukan kambium gabus itu terjadi karena adanya pengaruh hormon luka (asam traumalin). Sebenarnya, peristiwa ini merupakan hasil kerja sama antarhormon pada tumbuhan yang disebut restitusi (regenerasi). Awalnya, luka pada tumbuhan akan memacu pengeluaran hormon luka yang kemudian merangsang pembentukan kambium gabus. Pembentukan kambium gabus dilakukan oleh hormon giberelin. Selanjutnya, karena pengaruh hormon sitokinin, terbentuklah sel-sel baru yang akan membentuk jaringan penutup luka yang disebut kalus.
Kekurangan asam traumalin menyebabkan tanaman sulit untuk beregenerasi.

Anfis Tum munch flow pressure


Tugas Anatomi fisiologi tumbuhan

Nama       : Kartika Oktavia
Jurusan  : Biologi
Sumber   :
·       sertifikasi.unm.ac.id/Model%20Pembelajaran/Biologi.pdf 
·       Miripgrandmall10.files.wordpress.com/2010/03/metabolisme-karbohidrat.pdf


Respirasi Interkonversi Kimia

RESPIRASI SEL
Didalam setiap sel hidup terjadi proses metabolism. Salah satu proses tersbut adalah katabolisme. Katabolisme disebut pula disimilasi, karena dalam proses ini energy yang tersimpan ditimbulkan kembali atau dibongkar untuk menyelenggarakan proses – proses kehidupan .

Respirasi sel berlangsung didalam mitokondria melalui proses glikolisis, yakni proses pengubahan atom C6 menjadi C3. Dilanjutkan dengan proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1 (CO2). Kemudian daur krebs mengubah senyawa C2 menjadi senyawa C1(CO2¬).
Pada setiap tingkatan ini dihasilkan energy berupa ATP (adenosine Tri Phosphat) dan Hidrogen . hydrogen yang berenergi bergabung dengan akseptor hydrogen untuk dibawa ke transfer electron ; energynya dilepaskan dan hydrogen diterima oleh O2 menjadi H2O . 

Didalam proses respirasi dihasilkan senyawa antara CO2 yang merupakan bahan dasarproses anabolisme. Didalam proses respirasi sel bahan bakarnya adalah gula heksosa. Pembakaran tersebut memerlukan oksigen bebas, sehingga reaksi keseluruhan dapat ditukis sebagai berikut :
C6h12O6 + 6 CO2 ---------------- 6 CO2 + 6H2O + 675 kal

Dalam respirasi aerob. Gula heksosa mengalami pembongkaran dengan proses yang sangat panjang. Pertamakali glukosa sebagai bahan dasar mengalami fosfolarisasi, yaitu proses penambahan fosfat kepada molekul – molekul glukosa hingga menjadi fruktosa -1, 6 – difosfat. Pada fosforilasi , ATP dan ADP memgang peranan penting sebagai pengisi fosfat. 

Adapun pengubahan fruktosa – 1 , 6 – dipospat hingga akhirnya menjadi CO2 dan H2O dapat dibagi menjadi empat tahap , yaitu glikolisis, reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif), siklus krebs, dan transfer electron.

1. GLIKOLISIS
Adalah rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat dengan menghasilkan NADH dan ATP. Sifat – sifat glikolisis ialah:
a. Dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob
b. Dalam glikolisis terdapat kegiatan enzimatis dan AdenosineTrifosfat (ATP) serta Adenosine Difosfat (ADP)
c. ADP dan ATP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke molekul lainnya.

Glikolisis adalah rangkaian reaksi yang mengkonversi glukosa menjadi piruvat. Pada organisme aerob, glikolisis adalah pendahuluan jalur asam sitrat dan rantai transport electron, saat sebagian besar energi bebas glukosa dihasilkan. Sepuluh reaksi glikolisis terjadi di dalam sitosol. Pada tahap pertama, glukosa dikonversi menjadi fruktosa 1,6-bifosfat melalui reaksi fosforilasi, isomerisasi dan fosforilasi kedua. Dua molekul ATP dipakai per molekul gukosa pad reaksi-reaksi ini. Pada tahap kedua, fruktosa 1,6-bifosfat dipecah oleh aldolase membentuk dihidroksiaseton fosfat dan gliselaldehida 3-fosfat, yang mudah mengalami interkonversi.

Gliseraldehida 3-fosfat kemudian melalui oksidasi dan fosforilasi membentuk 1,3-bifosfatgliserat, suatu asil fosfat dengan potensi transfer fosforilyang tinggi. 3-fosfogliserat kemudian terbentuk dan ATP dihasilkan. Pada tahap akhir glikolisis, fosfoenolpiruvat, zat antara kedua dengan potensi transfer fosforilyang tinggi dibentuk melalui penggeseran fosforil dan dehidrasi. ATP lainnya dihasilkan sewaktu fosfoenol piruvat dikonversi menjadi piruvat. Terdapat keuntungan bersih 3 molekul ATP pada pembentuk 2 molekul piruvat dari satu molekul glukosa.
Akseptor electron pada oksidasi gliseraldehida 3-fosfat adalah NAD+ yang harus dihasilkan kembali agar glikolisis dapat berlangsung terus. Pada organisme aerob, NADH yang terbentuk pada glikolisis mentransfer elektronnya ke O2 melaluirantai transport electron, dan dengan demikian menghasilkan kembali NAD+. Pada keadaan aerob, NAD+ dihasilkan kembali melalui reduksi piruvat menjadi laktat. Pada sejumlah mikroorganisme, NAD+ biasanya dihasilkan kembali oleh sintesis laktat atau etanoldari piruvat. Dua proses ini merupakan contoh fermentasi.

Jalur glikolisis mempunyai peran ganda, yaitu degradasi glukosa untuk menghasilkan ATP dan memberikan unit-unit penyusun untuk sintesis komponen-komponen sel. Pada keadaan fisiologis, reaksi-reaksi glikolisis dengan mudah reversible kecuali reaksi-reaksiyang dikatalisis oleh heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvatkinase. Fosfofruktokinase, elemen pengontrol terpenting pada glikolisis, dihambat oleh kadar tinggi ATP dan sitrat dan diaktifkan oleh AMP dan fruktosa 2,6-bifosfat. Pada hati, bifosfat ini menandakan bahwa glukosa berlimpah. Karenanya, fosfofruktokinase aktif bila diperlukan energi atau unit-unit penyusun.
Heksokinase dihambat olek glukosa 6-fosfatyang berakumulasi bila fosfofruktokinase inaktif. Piruvatkinase, situs pengontrol lainnya, secara alosetrik dihambat oleh ATP dan alanin dan diaktifkan oleh fruktosa 1,6-bifosfat. Akibatnya, piruvatkinase aktif maksimal bila muatan bifungsiyang mengontrol kadar fruktosa 2,6-bifosfat, diatur melalui fosforilasi. Kadar glukosa yang rendah dalam darah mendorong fosforilasi piruvatkinase hati, sehingga aktivitasnya menurun dan dengan demikian menurunkan pemakaian glukosa dalam hati. Setelah glikolisis terjadi reaksi antara. (dekarboksilasi oksidatif), yaitu pengubahan asam piruvat menjadi 2 asetil KoA sambil menghasilkan CO2 dan 2NADH2 yang reaksinya adalah :

2 NAD 2NADH2
2(C3H4O3) 2 (C3H3O) – KoA + 2CO2
Piruvat Asetil KoA

Perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA merupakan persimpangan jalan untuk menuju berbagai biosintesis yang lain. Asetil KoA yang terbentuk kemudian memasuki siklus krebs


2. SIKLUS KREBS
Dua molekul piruvat atau laktat yang terbentuk pada akhir dari glikolisis masih mengandung banyak energi yang tersimpan. Piruvat lewat dari sitosol sel ke mitokondria. Kemudian sebuah sel memakai jalur-jalur yang ada untuk mengeluarkan energi yang masih sisa dari piruvat untuk membentuk ATP. Satu jalur kunci yang disebut siklus asam sitrat.

Sebelum siklus asam sitrat dapat berlangsung, piruvat harus melepaskan satu gugus karbon dioksida dan akhirnya membentuk asetil-CoA. Reaksi ini bersifat irreversible dan memiliki konsequensi metabolik yang penting. Pada saat asam piruvat diobah menjadi asetil-CoA, satu lagi NADH + H akan terbentuk, sehingga akan dihasilkan lagi molekul ATP. Perobahan piruvat menjadi asetil-CoA membutuhkan vitamin B tiamin, riboflavin, niacin, dan asam pantotenat. Maka, metabolisme karbohidrat tergantung pada adanya vitamin-vitamin ini.
Siklus asam sitrat (Siklus Krebs atau Siklus TCA) adalah suatu urutan reaksi-reaksi kimia yang rapi dan bagus, digunakan oleh sel untuk mengubah karbon dari asetat menjadi karbon dioksida dan untuk menghasilkan energi.Asetil-CoA memasuki siklus, dan akhirnya reaksi-reaksi menghasilkan dua molekul karbon dioksida. Di dalamproses ini, sel menghasilkan NADH + H+ dan molekul-molekul lain yang terkait yang akhirnya digunakan membentuk banyak ATP. 

Siklus asam sitrat (lihat Gambar) dimulai dengan bergabungnya asetil-CoA dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Di dalam proses ini, molekul CoA dilepaskan. Di dalam satu putaran siklus asam sitrat, molekul asam sitrat dimetaboliser menjadi molekul oksaloasetat dan dua molekul karbon dioksida dilepas. Siklus siap untuk mulai lagi.

Pada siklus krebs , pemecahan rantai karbon pada glukosa selesai, Jadi, sebagai hasil dari glikoslisis , reaksi antara dan siklus krebs adalah pemecahan satu molekul glukosa 6 karbon menjadi 6 molekul 1 karbon, selain itu juga dihasilkan 2 molekul ATP dari glikolisis dan 2 ATP lagi dari siklus krebs. 

Perlu diingat bahwa tiap – tiap proses melepaskan atom hydrogen yang ditranspor ke sistem transport electron oleh molekul pembawa

.
3. TRANSPOR ELEKTRON
Pada sistem transpor electron berlangsung pengepakan energy dari glukosa menjadi ATP. Reaksi ini terjadi didalam membaran dalam mitokondria, hydrogen dari siklus krebs yang tergabung dalam FADH2dan NADH diubah menjadi elektorn dan proton. 

Pada sistem transport electron ini, oksigen adalah akseptor electron yang terakhir , setelah menerima electron , O2 akan bereaksi dengan H+ membentuk H2O. pada sistem ini dihasilkan 34 ATP. Jadi total ATP yang dihasilkan dari respirasi seluler adalah sebagai berikut: Secara tidak langsung secara Lewat sistem transport elektron langsung.
Glikolisis 2 NADH2 = 6 ATP 2 ATP
Reaksi antara 2 NADH2 = 6 ATP
Siklus Krebs 6 NADH2 = 18 ATP 2 ATP
2 FADH2 = 4 ATP
------------------------------------ ------------------
34 ATP 4 ATP


Munch's Mass Flow (Tekanan)

Ini adalah hipotesis utama yang digunakan untuk menjelaskan gerakan dalam floem meskipun memiliki keterbatasan.

Diagram ini menunjukkan teori tekanan aliran transportasi floem - (! para penguji Aqa B spec seperti frase tekanan hidrostatik) biasanya kita akan menggunakan tekanan hidrostatik sebagai alternatif terhadap tekanan turgor Langkah-langkah utama dalam teori aliran massa adalah sebagai berikut:
  • 1 transportasi. Aktif Transport / gula pergerakan (sukrosa) pada sumber ke dalam sel floem
  • 2.karena potensi air isi floem menjadi lebih negatif.
  • 3.Therefore air mengikuti dengan osmosis dari sel-sel yang berdekatan.
  • 4.Ini  berarti tekanan hidrostatik dalam meningkatkan floem
  • 5. menyebabkan aliran massa.
  • 6.At bagian lain dari tanaman (wastafel misalnya akar) gula dikeluarkan dari floem dengan transpor aktif sehingga gradien diselenggarakan

Pengikut