Rabu, 09 November 2011

Laporan Eksplorasi lapangan Pangandaran


LATAR BELAKANG
Kawasan Pantai Pangandaran merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Ciamis dan Provinsi Jawa Barat, yang terletak di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.( http://objekwisata-r1.blogspot.com/2009/01/wisata-pantai-pangandaran.html)
Keistimewaan pada Obyek Wisata Pantai Pangandaran yaitu pengunjung dapat menikmati panorama alam Pantai Pangandaran yang indah dan hamparan landai pasir putih pantainya yang memesona. Dua bukit yang mengapit Pantai Pangandaran membuat angin berhembus pelan dan riak ombak lautnya relatif kecil, sehingga pengunjung nyaman melakukan berbagai aktivitas, seperti berenang menggunakan ban, menyelam, memancing ataupun hanya sekedar menikmati pemendangan matahari perbenam. Maka dari itu mangandaran merupakan merupakan tempat yang pantas bagi mahasiswa Universitas Advent Indonesia khususnya Fakultas MIPA untuk mengadakan eksplorasi lapangan.

TUJUAN KEGIATAN
Dalam kegiatan eksplorasi pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 ini, diharapkan mahasiswa fakultas MIPA Universitas Advent Indonesia dapat mempelajari secara langsung ekologi pangandaran (cagar alam), biota laut, mengenal kebiasaan masyarakat pangandaran, serta mempererat rasa kebersamaan dalam fakultas.


 TENTANG KEGIATAN
Kegiatan eksplorasi ke Pangandaran dilakukan pada 12 Oktober – 16 Oktober 2011pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 setelah mahasiswa menghadapi ujian Mid Semester (9-11 Oktober 2011). Beberapa data dari kegiatan eksplorasi akan di bahas dalam 3 jenis kegiatan, yaitu: Penelusuran pantai timur; Penelusuran cagar alam; Penelusuran Pasir Putih. Pada laporan kegiatan ini, penulis akan menjelaskan beberapa biota yang di temukan pada saat kegiatan eksplorasi di pangandaran.





1.      Biota yang ditemukan di pantai timur :

a.       Ikan Teri (Teri Jawa)

Klasifikasi ilmiah
Filum               : Chordata
Sub-Filum       : Vertebrae
Class                : Actinopterygii
Ordo                : Clupeiformes
Famili              : Engraulididae
Genus              : Stolephorus
Spesies            : Stolephorus commersonii

Ikan teri masuk dalam family. Engraulidae dengan nama ilmiah Stolephorus spp 
Deskripsinya adalah sebagai berikut:
a)      Badan seperti cerutu, sedikit silindris
b)      Bagia perut membulat
c)      Kepala pendek
d)     Moncong nampak jelas dan meruncing
e)      Anal sirip dubur sedikit kebelakang
f)       Duri-duri lemah sirip punggung
g)      Warna pucat bila sisik terlepas
h)      Jenis pelagis pantai







b.      Udang
Woda-6 ubt.jpegKlasifikasi ilmiah
Kerajaan         : Animalia
Filum              : Arthropoda
Upafilum        : Crustacea
Kelas              : Malacostraca
Ordo               : Decapoda
Upaordo         : Pleocyemata
Infraordo         :Caridea
            Kelompok crustacea ini (Dana, 1852) merupakan jenis yang paling banyak di temukan di sekitar pesisir pantai timur pada saat di jemur oleh masyarakat pangandaran guna di jual di pasar. Sama dengan makanan laut lainnya, udang kaya akan kolesterol, kalsium dan protein tetapi rendah kalori (Udang,  http://id.wikipedia.org/wiki/Udang).
c.       ubur-ubur
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Cnidaria
Kelas               : Scyphozoa




Kelas scyphozoa ini (Goette, 1887) banyak di temukan pada pinggir pantai timur. Di temukan dengan keadaan terkait pada jaring nelayan sekitar. Sebagian kelas Scyphozoa ini juga terdapat di pinggir pantai oleh sebab terbawa oleh ombak (terdampar) pada pantai timur. Saat di jumpai, biota ini ditemukan sudah dalam keadaan mati. Dari keadaan yang tampak, dapat ditarik hipotesa bahwa spesies yang mengakibatkan gatal ketika di sentuh ini kurang di manfaatkan oleh para penduduk pangandaran.





d.      Ular Laut
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan         : Animalia
Filum              : Chordata
Upafilum        : Vertebrata
Kelas              : Reptilia
Ordo               : Squamata
Upaordo         : Serpentes
Famili             : Elapidae

Semua jenis ular laut memiliki racun/bisa kuat yang menyerang syaraf manusia seketika. jenis racun yang dimiliki adalah jenis neurotoxcin atau racun yang menyerang syaraf. Gigitan ular laut hanya membutuhkan waktu sekitar 1 - 2 menit saja untuk membunuh manusia. Indonesia tercatat sebanyak 55 jenis ular laut berbagai jenis dan warna dengan sebaran merata di seluruh perairan (laut - samudra). Kebanyakan dari ular laut tinggal di samudra yang dalam. Sebagian kecil jenis nya dekat dengan pantai dan suka sembunyi di karang-karang.
Jenis yang paling sering ditemui adalah  berwarna belang putih hitam dan ada pantulan warna biru - ungu jika terkena pantulan sinar matahari.
Laticauda colubrina merupakan ular laut yang bersifat ampibi. bertaring proteroglypha atau taring berada di depan, berkepala bulat telur panjang maksimal hingga 2 meter. Ular jenis ini masih mampu bergerak di daratan dengan ciri sisik bawah tubuhnya masih ada. Sedangkan ular laut jenis lain tidak memiliki sisik bagian bawah karena murni hidup di air. (
http://siouxindonesia.multiply.com/reviews/item/2)









e.       Kuda Laut
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
: Hippocampus






Kuda laut tidak mempunyai sisik seperti halnya ikan lain, tetapi lebih miripkulit yang diregangkan di atas serangkaian plat tulang, yang memberikan kenampakanbercincin pada perut dan tubuhnya.
Warna dasar kuda laut berubah – ubah dari dominan putih menjadi kuning tanah, kadang – kadang punya bintik – bintik atau garis terang atau gelap. Perubahan tersebut secara perlahan – lahan dari ujung keujung tergantung pada intensitas cahaya.walaupun sebagian besar kuda laut mempunyai warna kecoklat-coklatan alami, warna campuran abu-abu dan coklat atau bahkan warna hitam agar sesuai dengan lingkungannya, ternyata kuda laut dapat berubah warna seperti halnya bunglon selama mendekati dan meminang pasangannya, dan juga untuk bersembunyi dari pemangsa. Ada juga beberapa jenis yang dapat membuat diri mereka menjadi oranye berpendar hingga ungu pekat

f.       Ikan Buntal
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan         : Animalia
Filum              : Chordata
Upafilum        : Vertebrata
Kelas              : Actinopterygii
Upakelas        : Neopterygii
Infrakelas       : Teleostei
Ordo               : Tetraodontiformes
Famili             : Tetraodontidae


            Kelas actinopterygii ini ditemukan di pantai timur oleh nelayan setempat untuk di jadikan salah satu pilihan makanan pada rumah makan sea food setempat. Vertebrata laut ini merupakan spesies kedua paling beracun setelah katak racun emas (Ikan Buntal, http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_buntal). Organ-organ vertebrata ini, seperti hati dan kadang kuli mengandung racun, oleh sebab itu perlu keahlian khusus dalam memasak makanan berbahan baku ikan buntal ini.

2.      Biota yang ditemukan di cagar alam :

a.       Lutung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum     :Chordata
Kelas     :Mamalia
Ordo     :Primates
Famili   :Cercopithecidae
Genus   :Trachypithecus


Lutung Jawa mempunyai keistimewaan yaitu, perutnya besar dan menggantung kebawah. Ini karena jenis makanannya yang terdiri dari daun-daunan, pucuk daun serta tidak mempunyai kantung makanan pipi. Jantan dewasa pemimpin kelompok mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih besar daripada betina dewasa tapi kadang-kadang juga tidak. Gigi taring jantan dewasa lebih keras dan tajam, serta gigi geraham yang besar yang sudah terspesialisasi untuk pemakan daun.

           Lutung memiliki anatomi tubuh dengan susunan tulang pada tubuhnya yang panjang dan lebar. Lutung meiliki kelenjar air ludah yang besar dan saluran pencernaan yang kompleks. Trachypithecus auratus sondaicus sama seperti jenis-jenis lainnya yang termasuk Colobinae, yaitu memiliki ciri khas pada struktur lambung yang kompleks dan merupakan bentuk dasar pemisahan taksonomis.





b.      Rusa
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan :Animalia
Filum      :Chordata
Kelas      :Mammalia
Ordo       :Artiodactyla
Upaordo :Ruminantia
Famili     :Cervidae


Saat ini diketahui tidak kurang dari 16 marga (genus), 38 jenis (species) dan 189 anak jenis (sub-species) rusa dengan sebaran aslinya yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari daerah yang beriklim dingin di dataran Eropa, hingga ke daerah sub-tropis dan tropis di dataran Asia.

Ada 4 jenis rusa asli Indonesia:
1.       Rusa timor (Cervus timorensis)
2.      Sambar (Cervus unicolor)
3.      Kijang (Muntiacus muntjak)
4.      Rusa bawean (Axis kuhlii)
            Keempat jenis asli Indonesia tersebut, saat ini menjadi satwaliar yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kebutuhan akan ranggah rusa dan dagingnya untuk dalam negeri ataupun luar negeri menjadikan satwa jenis ini dicari para pemburu. Hal ini bila tidak terkendalikan, bisa mengakibatkan populasi rusa di Indonesia semakin berkurang bahkan bisa punah di alam liarnya. Untuk itu, perlu dilakukan upaya pengawetan agar kelestarian jenis rusa tetap terjaga.





c.       Biawak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    :Animalia
Filum         :Chordata
Kelas         :Sauropsida
Ordo          :Squamata
Upaordo    :Scleroglossa
Infraordo   :Anguimorpha
Superfamili:Varanoidea
Famili        :Varanidae
Genus        :Varanus

            Familia Varanidae ini (Merrem, 1820) merupakan sebangsa reptil yang termasuk dalam golongan kadal besar/ suku biawak-biawakan.  Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 m lebih sedikit, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 m. Hewan ini biasanya memangsa aneka serangga, kodok, ikan, kadal, burung serta mamalia kecil seperti tikus (Biawak, http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak).

d.      Kera
Lar Gibbon (Hylobates lar)Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    :Animalia
Filum         :Chordata
Kelas         :Mammalia
Ordo          :Primata
Upaordo    :Haplorrhini
Parvordo    :Catarrhini
Superfamili:Hominoidea
           
Primata ini merupakan biota pertama yang pertama ditemui dalam cagar alam. Hewan ini merupakan anggota superfamilia Hominoidea dari ordo primata (Gray, 1825). Banyak spesies primata ini yang berstatus terancam punah karena hilangnya habitat mereka di hutan. Cagar alam merupakan tempat yang tepat bagi mereka.



e.      Kalong
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan    :Animalia
Filum         :Chordata
Kelas         :Mammalia
Infrakelas  :Eutheria
Superordo :Laurasiatheria
Ordo         :Chiroptera


Kalong hanya memakan buah-buahan, bunga, nektar, dan serbuk sari; ini menjelaskan mengapa kalong terbatas penyebarannya di wilayah tropis. Kalong memiliki mata yang besar sehingga mereka dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya. Indra yang secara utama digunakan untuk navigasi adalah daya penciumannya yang tajam. Kalong tidak mengandalkan diri pada daya pendengaran seperti halnya kelelawar pemakan serangga yang menggunakan ekholokasi. Kalong sering mencari makanannya sampai jauh, hingga sejauh 40 mil dari tempatnya tidur.

Timun laut
Teripang adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata timun laut (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat. Di dalam jurnal-jurnal internasional, istilah trepang atau beche-de-mer tidak pernah dipakai dalam topik-topik keanegaragaman, biologi, ekologi maupun taksonomi. Dalam subyek-subyek ini, terminologi yang dipakai untuk menggambarkan kelompok hewan ini adalah sea cucumbers atau holothurians (disebut holothurians karena hewan ini dimasukkan dalam kelas Holothuroidea). Kelompok timun laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di antaranya adalah kelompok teripang.

Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder). Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang tidak mengalami tekanan eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, dimana setiap individunya bisa memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya. Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra), teripang koro (Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas), teripang dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.


Bulu babi
Bulu babi adalah salah satu jenis hewan yang termasuk dalam filum ekhinodermata. Bila menyebut bulu babi maka akan terbayang pada suatu hewan yang berduri mirip landak pada sekujur tubuhnya. Melihat bentuknya tentu ada kesan menakutkan apalagi bulu babi ini berduri panjang dan tajam, namun dibalik durinya yang tajam, hewan ini sangatbbanyak bermanfaat bagi manusia.









Bintang ular

Bintang ular adalah hewan dari filum Echinodermata, yang memiliki hubungan dekat dengan bintang laut. Mereka berjalan di dasar laut dengan menggunakan lengan fleksibel mereka untuk bergerak. Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar.Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki).

Seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx.Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram. Ophiuroidea tidak memiliki usus maupun anus. Pencernaan terjadi di perut. Pertukaran udara dan ekskresi terjadi pada kantong yang disebut bursae. Umumnya ada 10 bursae.Kelamin terpisah pada kebanyakan spesies. Ophiuroidea memiliki gonad. Gamet disebar oleh bursal sacs. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf utama yang bekerja di sekitar cakram utama. Ophiuroidea tidak memiliki mata, atau sejenisnya. Tetapi, mereka memiliki kemampuan untuk merasakan cahaya melalui reseptor pada epidermis.Baik Ophiurida maupun Euryalida memiliki lima lengan yang panjang, langsing, fleksibel, dan berbentuk seperti cambuk. Mereka dibantu dengan rangka internal yang terbuat dari kalsium karbonat.Pembuluh dari sistem vaskular air berakhir di kaki tabung. Sistem vaskular air umumnya memiliki satu madreporit. Kaki tabung tidak memiliki penghisap dan ampulla.Ophiuroidea memiliki kemampuan untuk meregenerasi kaki yang putus. Ophiuroidea menggunakan kemampuan ini untuk melarikan diri dari predator, seperti kadal, yang mampu memutuskan ekor mereka untuk membingungkan pengganggu.
Pada hari jumat pagi seluruh rombongan mengadakan kerja bakti di dua Rt sekitar wisma. malam rombongan kembali lagi ke taman wisata cagar alam untuk eksplorasi malam di gua-gua yang terdapat di dalam, akan tetapi tidak semua gua di masuki oleh rombongan. Gua yang di masuki hanyalah  gua lanang, gua parat/keramat, gua sumur mudal.
Gua Lanang

Dimana menurut legenda, dulunya Gua Lanang merupakan keraton Kerajaan Pananjung dengan Rajanya bernama Prabu Anggalarang dan Permaesurinya Dewi Siti Samboja yang dikenal dengan nama Dewi Rengganis dengan dibantu oleh Patih Aria kidang Pananjung. Raden Anggalarang adalah putra Prabu Haur Kuning seorang raja kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggang kemudian mendirikan kerajaan Pananjung atas kemauannya sendiri, walaupun ayahnya telah memperingatkan dengan alasan tidak akan berjaya karena rawan gangguan dari para Bajo ( bajak laut ), Raden Anggalarang tetap pada pendiriannya karena daerah Pananjung merupakan tempat yang cocok bagi dirinya untuk mendirikan pusat pemerintahan. Prabu Anggalarang adalah seorang laki – laki yang gagah dan sakti sehingga dijuluki ” Sang Lanang ” dan gua ini merupakan tempat tinggalnya maka disebut ” Gua Lanang “.

Gua parat/keramat

Menurut cerita gua ini dahulunya merupakan untuk bertapa dan bersemedi oleh beberapa Pangeran dari Mesir yaitu Pengeran Kesepuluh (Syech Ahmad), Pangeran Kanoman (Syech Muhammad), Pangeran Maja Agung dan Pangeran Raja Sumenda
Pangeran Maja Agung mempunyai istri empat yang salah satu istrinya bernama Dewi Cimilar Putri Jin, mempunyai seorang Putri bernama Dewi Ranggasmara.

Pangeran Pangeran Batara Sumenda adalah kakak dari Pangeran Maja Agung. Pada suatu hari Pangeran Maja Agung memanggil kedua putranya Pangeran Ahmad dan Pangeran Muhammad untuk memberikan tugas untuk mengislamkan daerah Ciamis Selatan.
Pangeran Maja Agung percaya bahwa kedua anaknya dapat menjalankan tugasnya karena mereka mempunyai kesaktian dari sepuluh jimat yang disebut Konco Kaliman.
Adik tirinya yang bernama Dewi Ranggasmara pernah meracuni kedua kakaknya karena menginginkan jimat, akan tetapi perbuatannya segera diketahui. Sebagai pembalasannya kakaknya hendak memperkosa adiknya tetapi hal itu tidak sempat dilakukan karena sempat diketahui oleh penakawannya.

Pada hari yang telah ditentukan Pangeran Ahmad dan Muhammad pergi untuk menjalankan tugasnya akan tetapi Pangeran Maja Agung tidak mendapat berita tentang putranya. Kemudian mengutus kakaknya Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya.
Pangeran Raja Sumenda pergi sendirian dari Mesir, beliau mendengar suara yang memberitahukan bahwa kedua keponakannya ada dalam sebuah gua.
Setelah ketemu kemudian melapor kepada Raja Maja Agung, tidak lama kemudian beliau menyusul dan bersama-sama bersemedi di gua ini yang sekarang diberi nama Gua Keramat.

Didalam gua ini terdapat dua kuburan yang bukan sebenarnya, hanya sebagai tanda saja bahwa ditempat inilah syech Ahmad dan Muhamad menghilang.

HASIL PENELUSURAN DAN PEMBAHASAN
Eksplorasi Lapangan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 ini membawa kami mahasiswa mengenali langsung biota pada penelusuran-penelusuran kami. Meskipun tidak mengetahuinya secara spesifik, namun kami sudah mengenali cara mereka hidup, cara mereka berkelompok, dan cara beradaptasi mereka ketika spesies lain (manusia) hadir disekitar mereka.

Pengikut